ketikamengembun, zat menerima kalor Semua jawaban benar Baca Juga : Demak mencapai puncaknya pada masa pemerintahan Sultan Trenggono (1521-1546), pada saat itu wilayah Kerajaan Demak meliputi sebagian besar pesisir utara Pulau Jawa, namun setelah wafatnya Sultan Trenggono tahun 1546 berdampak besar bagi Kerajaan Demak.
Dalamperpindahan kalor, dikenal yang namanya laju (kecepatan) kalor yang sangat bergantung pada jenis mendiumnya. Perpindahan panas (kalor) berdasarkan medium yang dilaluinya dibedakan menjadi 3 yaitu konduksi (difusi), konveksi, dan radiasi. Konduksi adalah perpindahan panas yang terjadi dengan menggunakan medium padat (contoh memanaskan besi).
Vay Tiền Nhanh Chỉ Cần Cmnd Nợ Xấu. Pada pembahasan materi kali ini kita akan membahas mengenai perpindahan kalor. Pernahkah kalian berfikir bagaimana tentang proses pematangan pada nasi? Lalu peristiwa apakah yang terjadi sehingga membuat nasi yang tadinya memiliki tekstur yang keras beras bisa menjadi lunak? Hal tersebut tentu terjadi karena adanya panas kalor. Panas yang dihasilkan untuk menanak nasi bisa dari apa dari kompor atau dari listrik, perpindahan dari api ketika memasak nasi menggunakan kompor, dan perpindahan kolor terjadi dari listrik ketika kita memasak menggunakan magicom. Pengertian Perpindahan Kalor Perpindahan Kalor adalah bentuk kalor yang dapat berpindah dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah. Sedangkan kalor ini merupakan suatu bentuk energi atau dapat juga didefinisikan sebagai jumlah panas yang ada dalam suatu benda. Perpindahan kalor merupakan suatu kalor atau panas yang dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Lalu bagaimakah cara kalor tersebut dapat berpindah? Kalor atau panas akan dapat berpindah dengan tiga cara yaitu konveksi atau aliran, konduksi atau hantaran dan radiasi atau pancaran. Tiap-tiap benda itu mempunyai energi dalam yang berhubungan dengan gerak acak dari atom-atom ataupun molekul penyusunnya. Kalor tersebut bisa mengubah suhu suatu zat, misalnya saat seorang membuat minuman teh hangat untuk dirinya, maka beliau bisa mencampur air panas dengan air dingin agar teh yang dibuatnya itu dalam kondisi hangat. Saat pencampuran air panas serta air biasa/dingin, maka air panas itu akan melepaskan energi panas, sedangkan pada air biasa/dingin itu akan menerima energi panas tersebut Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Pengertian dan Bentuk Energi Konduksi atau hantaran Perpindahan kalor atau panas dengan cara konduksi merupakan perpindahan kalor atau panas melalui suatu zat tanpa disertai dengan perpindahan partikel-pertikel zat tersebut. Berdasarkan daya hantar kalor tersebut, kemudian dapat dibedakan menjadi 2 yaitu Konduktor Konduktor merupakan zat yang mempunyai daya hantar kalor yang cukup baik Contohnya baja, besi, tembaga serta alumunium dan lain-lain Isolator Isolator merupakan zat yang memiliki daya hantar kalor atau panas yang kurang baik. Contohnya kertas, kaca, air, kayu dan plastik Pada kehidupan sehari-hari, kalian akan dapat menjumpai peralatan rumah tangga yang prinsip kerjanya yaitu dengan memanfaatkan perpindahan kalor secara konduksi. Beberapa peralatan rumah tangga yang menggunakan pemanfaatan kalor secara konduksi antara lain setrika, solder, panci, wajan dan lain-lain. Lalu mengapa pada peralatan tersebut terdapat pegangan yang berbahan isolator? Nah hal tersebut bertujuan untuk menghambat konduksi panasnya agar tidak sampai ke tangan kita. Contoh Konduksi atau hantaran Benda yang terbuat dari logam akan terasa panas, hangat jika benda tersebut dipanaskan, contohnya Knalpot motor yang menjadi panas pada saat mesin motor dihidupkan. Mentega yang dipanaskan pada wajan yang menjadi meleleh disebabkan karena panas. Tutup panci terasa panas saat panci digunakan untuk memasak Air akan mendidih pada saat dipanaskan dengan menggunakan panci logam dan sejenisnya Memasak air dengan menggunakan panci logam. Panas panci yang berasal dari kompor yang digunakan saat memasak. Membuat kopi atau lain sebagainya minuman panas Membakar besi, logam, dan juga sejenisnya Saat menyetrika baju, panas yang berasal dari setrika berpindah ke baju karena digosokkan dengan secara langsung sehingga baju tersebut menjadi hangat. Pada saat memegang gelas yang panas, maka telapak tangan kita juga akan menerima panas dari gelas tersebut. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Pengertian Kuantum Dalam Dunia Fisika Konveksi atau aliran Perpindaha kalor atau panas secara konvensi atau aliran merupakan perpindahan kalor pada suatu zat yang disertai dengan perpindahan partikel-partikel zat tersebut. Perpindahan kalor konveksi akan dapat terjadi karena perbedaan massa jenis zat. Peristiwa perpindahan konvensi dapat kalian pahami diantaranya adalah sebagai berikut Pada zat gas karena perbedaan tekanan udara, misalnya hal tersebut terjadi pada angin darat dan angin laut, sistem ventilasi udara, dan untuk mendapatkan udara yang lebih dingin dalam ruangan maka membutuhkan pemasangan kipas angin atau AC. Pada zat cair karena perbedaan massa jenis zat, misalnya ada pemanasan air dan pada sistem aliran air panas. Contoh Konveksi atau aliran Gerakan naik dan turun air ketika dipanaskan. Gerakan naik dan turun kacang hijau, kedelai dan lainnya ketika dipanaskan. Terjadinya angin darat dan angin laut. Gerakan balon udara. Asap cerobong pabrik yang membumbung tinggi. Ketika kita merebus kacang hijau pada saat airnya sudah memdidih maka ada pergerakan naik turun dari kacang hijau. Pada saat kita merebus air maka akan ada pergerakan air yang panas naik dan juga yang dingin turun. Terjadinya angin darat serta jugaangin laut, karena adanya suatu perbedaan pada suhu di daratan danjuga tentu di lautan. Saat memanaskan air, air akan terlihat seperti diaduk. Itu disebabkan karena, air yang paling bawah akan pertama kalilebih dulu panas dan juga menjadi akan menjadi lebih ringan sehingga saat berpindah ke atas. Proses mencairnya es batu yang dimasukkan ke dalam air panas. Panas pada air tersebut berpindah secara bersamaan dengan mengalirnya air panas itu ke es batu. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan engertian Sumber Daya Alam dan Pemanfaatannya Radiasi atau pancaran Perpindahan kalor atau panas secara radiasi merupakan perpindahan kalor tanpa melalui suatu zat perantara. Ketika ada suatu kegiatan perkemahan disuatu sekolah, pasti akan mengadakan kegiatan pramuka. Lalu apa yang akan kalian rasakan ketika kalian berada disekitar api unggun? Tentunya kalian akan merasakan hangatnya api unggun dari jarah yang lumayan jauh. Lalu bagaimana panas api unggun dapat sampai ketubuhmu? Kalor atau panas yang kalian rasakan dari api unggun disebabkan oleh energi pancaran. Alat yang dapat digunakan untuk dapat mengatahui adanya radiasi kalor atau energi pancaran panas disebut dengan termoskop. Termoskop terdiri dari 2 bola kaca yang kemudian dihubungkan dengan pipa U yang berusu dengan air alk*h*l yang diberi pewarna. Contoh Radiasi atau pancaran Panas matahari yang sampai ke bumi walau dengan melalui ruang hampa. Tubuh terasa hangat pada saat berada di dekat sumber api. Menetaskan telur unggas dengan menggunakan lampu. Pakaian menjadi kering pada saat dijemur di bawah terik matahari. warna hitam kusam merupakan penyerap atau pemancar kalor yang baik radiasi neutron cepat atau lambat Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Pengertian Matahari Ciri, Gambar dan Bagian matahari Manfaat Kalor dalam Kehidupan Dalam kehidupan sehari-hari tentunya banyak sekali yang kalian jumpai seperti peralatan rumah tangga yang prinsip kerjanya menggunakan konsep perpindahan kalor atau panas. Peralatan rumah tangga yang menggunakan konsep perpindahan kalor diantaranya adalah panci tekan, setrika, alat penyuling dan alat pendingin, rice cooker. Selain beberapa contoh peralatan dirumah yang menggunakan konsep perpindahan kalor ada juga beberapa manfaat yang dihasilkan dari perpindahan kalor bagi kehidupan sehari-hari diantaranya adalah sebagai berikut Menggunakan car mobil atau motol yang dibuat mengkilap untuk mengurangi penyerapan kalor Termos menggunakan dinding yang dilapisi oleh perak, yang bertujuan untuk mencegah hilangnya panas secara radiasi. Sedangkan ruang hampa antara dinding kaca di termos memiliki tujuan untuk mencegah perpindahan kalor secara konveksi Menggunakan jaket yang tebal atau menggunakan selimut yang tebal disaat udara dingin. Udara yang merupakan isolator yang baik. Jadi apakah kalian tahu mengapa didalam selimut terdapat bulu-bulu yang kecil atau serat yang dapat menjebak udara? Hal tersebut ternyata dilakukan bertujuan agar mencegah kemungkinan kehilangan kalor atau panas Pada siang hari dengan cuaca yang cukup panas, orang akan lebih suka dan merasa nyaman ketika memakai baju yang memiliki corak warna yang cerah dibandingkan dengan warna yang gelap. Hal tersebut memiliki tujuan untuk dapat mengurangi penyerapan kalor. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Pengertian Pencemaran Udara Beserta Penyebab dan Dampaknya Rumus dan Contoh Soal Perpindahan Kolor Rumus Perpindahan Kalor antara lain adalah sebagai berikut Konduksi Laju Kalor = Q/t = kA T2 – T1/x Konveksi Laju Kalor = Q/t = hA T2 – T1 Radiasi Laju Kalor = Q/t = ?eAT4 Benda hitam sempurna luas permukaannya 1 m2 dan suhunya adalah 27 ºC. Jika suhu disekelilingnya 77 ºC, cari dan hitunglah Kalor yang diserap persatuan waktu persatuan luas Energi total yang dipancarkan selama 1 jam. Penyelesaian Benda hitam, maka e = 1 T1 = 300 K T2 = 350 K ? = 5, watt m-2K-4 Jawaban Kalor yang diserap per satuan waktu = e ? T24 – T14 = 1. 5, 3504 – 3004 = 391,72 watt/m2 R = Q/ = 391,72. 1. 3600 = Joule Demikianlah ulasan mengenai perpindahan kalor semoga bisa bermanfaat dan menambah wawasan anda. kunjungi terus untuk media pembelajaran secara online.
Table of Contents Show A. Pengertian KonduksiB. Jenis-Jenis Konduksi1. Konduksi Tunak2. Konduksi Sementara3. Konduksi Listrik4. Konduksi SuaraC. Ciri-Ciri KonduksiD. Contoh KonduksiRekomendasi Buku & Artikel TerkaitVideo yang berhubungan Oleh Dr. Ir. Vina Serevina, Nooroin Siti Mardlyyah, Pendidikan Fisika UNJ Angkatan 2019Hampir setiap hari kita, terutama anak perempuan, sibuk membantu orang tua, terutama ibu, dengan banyak pekerjaan rumah. Mulai dari memasak, mencuci piring, membersihkan rumah, mencuci pakaian, dan pekerjaan lainnya. Salah satu pekerjaan yang paling menyita waktu adalah menyetrika pakaian, terutama saat pakaian yang akan disetrika bertumpuk. Kerutan yang terkadang muncul pada pakaian cukup sulit untuk dihilangkan, sehingga membuat pakaian terlihat kusut. Hal ini merupakan hasil dari proses pencucian dan pengeringan pakaian. Dengan menggunakan setrika yang merupakan salah satu alat elektronik yang berfungsi untuk menghaluskan pakaian agar terlihat lebih rapi setelah dicuci dan dikeringkan, maka lipatan pada pakaian tersebut dapat dihilangkan dan dihaluskan secara mudah dan praktis. Setrika pada dasaranya merupakan salah satu alat yang banyak menggunakan prinsip fisika untuk membuatnya dapat bekerja dengan baik. Prinsip utama fisika yang digunakan dalam setrika adalah perubahan energi listrik menjadi energi panas. Energi panas inilah yang dimanfaatkan untuk menghaluskan pakaian yang kusut. Berikut beberapa komponen yang mendukung cara kerja setrika listrik sehingga dapat menghasilkan panas yang perlu untuk kita ketahui, diantaranya1. KabelKomponen ini merupakan kabel setrika yang berperan sebagai penghantar listrik dari sumber tegangan menuju setrika, tepatnya pada elemen pemanas heater. Biasanya komponen ini berisi serabut kawat tembaga yang dilapisi dengan isolator berbahan karet dan bahan sejenis kain. Bahan tersebut membuat kabel dapat tetap lentur mengikuti pergerakan setrika, sehingga membuatnya sulit untuk putus dan melindungi dari risiko sengatan listrik. Pengertian Konduksi – Dalam ilmu fisika atau lebih spesifik pada bidang kelistrikan, istilah konduksi menjadi salah satu kata yang cukup sering didengar. Secara umum, konduksi dapat kita pahami sebagai sebuah proses transmisi energi panas. Konduksi juga bisa diartikan sebagai proses yang secara tidak sadar selalu kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya saja, pada saat seseorang sedang berjalan tanpa alas kaki di aspal yang cukup panas, maka secara otomatis akan terjadi proses konduksi dari aspal ke kaki. Hal ini akan membuat kaki orang tersebut ikut merasakan panas seperti aspal. Nah, pada artikel kali ini, kita akan secara mendalam membahas tentang pengertian konduksi. Tidak hanya itu, akan dibahas juga mengenai jenis konduksi, ciri konduksi, hingga berbagai contoh konduksi yang bisa kita temukan dalam kegiatan sehari-hari. A. Pengertian Konduksi Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, konduksi memiliki arti sebagai hantaran dari bagian suatu benda ke bagian benda yang lain atau dari satu benda ke benda lain tanpa adanya proses perpindahan partikel atau zat. Sementara itu, menurut Ismail Sulaiman dkk dalam bukunya yang berjudul Perpindahan Kalor dan Massa, konduksi bisa diartikan sebagai sebuah proses perpindahan kalor atau panas dari tempat yang bersuhu tinggi ke tempat yang suhunya lebih rendah melalui bantuan media yang mampu menjadi penghantar panas tetap. Pada dasarnya pengertian konduksi yaitu sebuah proses perpindahan kalor yang terjadi pada suatu zat tanpa disertai perpindahan beberapa partikel dari zat tersebut. Konduksi sendiri biasanya terjadi pada zat padat, terlebih lagi zat padat yang memiliki sifat konduktor. Konduktor diketahui merupakan sebuah benda yang mampu menghantarkan panas, arus listrik, bahkan juga suara. Dalam konsep konduksi, perpindahan kalor ini bisa dipengaruhi oleh beberapa hal, mulai dari jenis benda, luas penampang zat penghantar, hingga perbedaan suhu di ujung masing-masing benda. Tidak hanya itu, panjang zat perantara yang digunakan kalor untuk merambat juga bisa mempengaruhi perpindahan tersebut Selain konduksi, kalor juga bisa melakukan perpindahan dengan dua cara lainnya, yaitu konveksi dan radiasi. Konveksi atau aliran adalah proses perpindahan kalor melalui aliran yang zat perantaranya ikut berpindah. Apabila sebuah partikel atau zat melakukan perpindahan dan mengakibatkan kalor merambat, maka dapat dipastikan akan terjadi konveksi. Konveksi biasanya terjadi pada zat cair dan gas seperti udara atau angin. Misalnya saja seperti gerakan naik dan turun air pada saat dipanaskan. Air yang dingin secara otomatis akan turun ke bawah, sedangkan air yang sudah panas akan dengan mudah bergerak naik ke atas. Kemudian, radiasi atau pancaran adalah perpindahan kalor atau panas tanpa melalui adanya zat perantara. Radiasi sendiri umumnya dapat berpindah disertai dengan cahaya atau melalui bentuk perambatan gelombang elektromagnetik. Beberapa contoh perpindahan kalor tanpa zat perantara yaitu seperti, pancaran sinar atau panas matahari ke bumi melalui ruang hampa. Proses ini secara tidak sadar sangat bermanfaat untuk kegiatan manusia sehari-hari, seperti mengeringkan pakaian. Tidak hanya untuk manusia, radiasi juga memberikan pengaruh terhadap proses fotosintesis tumbuhan, terjadi angin darat dan angin laut, dan lain sebagainya. B. Jenis-Jenis Konduksi Setelah mengetahui pengertian konduksi, berikut ini ada beberapa jenis konduksi yang harus perlu kalian ketahui, antara lain yaitu 1. Konduksi Tunak Jenis konduksi yang pertama adalah konduksi tunak. Konduksi jenis ini bisa dipahami sebagai sebuah kondisi mapan di mana tidak adanya penyerapan atau emisi panas pada setiap penampang. Bagian wajah kiri dan kanan akan sama-sama mempertahankan dengan suhu masing-masing. Hal ini pada akhirnya akan berakibat, gradien suhu konstan yang ada di seluruh pelat karena jumlah panas yang mengalir sama dalam setiap penampangnya. 2. Konduksi Sementara Jenis konduksi yang kedua adalah konduksi sementara. Pada konduksi sementara ini, suhu dapat berubah pada objek dan waktu tertentu. Mode ini bergantung pada suhu untuk menjadi poin utamanya. Konduksi sementara sendiri biasanya terjadi pada saat adanya perubahan suhu yang dikenalkan pada bagian luar atau dalam objek. 3. Konduksi Listrik Jenis konduksi yang ketiga adalah konduksi listrik. Konduksi listrik bisa dipahami sebagai sebuah peristiwa yang terjadi pada saat ada bahan arus listrik yang melewatinya. Konduksi listrik sendiri sangat bergantung pada struktur fisik hingga bagaimana sebuah elektron terikat pada materi. 4. Konduksi Suara Jenis konduksi yang keempat adalah konduksi suara. Konduksi suara merupakan salah satu jenis konduksi yang mampu menghasilkan sebuah getaran sekaligus menyebabkan berbagai atom menjadi bergetar melalui materi. Hanya saja, dalam konduksi suara ada isolator yang atom individunya tidak mudah bergetar, yaitu seperti isolator sonik. Hal ini pada dasarnya akan membuat konduksi suara memiliki fungsi sebagai peredam suara. C. Ciri-Ciri Konduksi Konduksi kita tahu sendiri merupakan sebuah perpindahan kalor melalui zat padat yang tidak ikut mengalami adanya perpindahan. Dalam konduksi sendiri ada beberapa ciri yang dapat digunakan untuk membedakannya dengan dua jenis lainnya. Nah, berikut ini adalah beberapa ciri konduksi yang perlu kamu perhatikan, di antaranya yaitu Membutuhkan zat perantara medium Harus bersentuhan. Terjadi pada zat padat. Perpindahan kalor tidak diikuti zat perantaranya. Dalam perpindahan kalor secara konduksi dapat digunakan sebuah rumus untuk melakukan penghitungan, antara lain sebagai berikut Q/t = H = k Δt/l Keterangan H = Laju kalor yang merambat tiap satuan waktu J/s K = konduktivitas termal bahan W/ A = Luas penampang m2 Δt = perubahan suhu T2 – T1 K L = panjang penghantar m D. Contoh Konduksi Setelah memahami pengertian konduksi sekaligus perbedaannya dengan jenis perpindahan kalor lainnya. Berikut ini akan disajikan beberapa contoh konduksi cukup sering kamu jumpai dalam kehidupan sehari-hari, di antaranya adalah 1. Konduksi bisa terjadi pada saat seseorang sedang menyetrika. Ketika kamu sedang menyetrika pakaian, kamu membutuhkan panas setrika untuk memudahkan pekerjaan, Panas dari setrika tersebut akan membuat terjadinya perpindahan kalor pada saat mengalami sentuhan dengan baju. Namun, tidak hanya baju, segala barang yang memiliki sifat konduktor bisa menjadi perpindahan kalor, termasuk kulit manusia. 2. Konduksi bisa terjadi pada saat seseorang mengaduk minuman panas. Apabila kamu mencelupkan sebuah sendok dengan bahan stainless steel ke dalam gelas yang berisi air teh panas, maka ujung sendok yang tidak tercelup akan ikut mengalami perpindahan kalor dengan rasa panas atau hangat. Hal ini bisa terjadi dikarenakan adanya perpindahan aliran kalor dari bagian yang semula bersuhu tinggi ke bagian yang bersuhu rendah. Selain dua ilustrasi di atas, ada beberapa contoh sederhana yang sering kalian alami dalam kegiatan sehari-hari, antara lain yaitu Tangan melepuh ketika memegang wajan yang panas. Saat memasak, ujung spatula akan terasa panas meski tidak bersentuhan dengan api langsung. Ketika setrika panas digosokkan kepada baju, kemudian baju akan menjadi rapi dan hangat. Saat berpelukan dengan orang yang memiliki suhu lebih panas, maka tubuh akan terasa lebih hangat. Knalpotnya yang lama kelamaan panas saat mesin motor dihidupkan. Sendok berbahan logam yang digunakan untuk mengaduk teh panas, ujung sendok yang dipegang ikut menjadi panas karena ujung yang satunya bersentuhan langsung dengan teh. Cangkir yang terasa panas saat diisi air panas. Piring yang terasa panas saat digunakan untuk meletakkan makanan panas. Memanaskan makanan menggunakan wajan. Mentega yang dipanaskan menjadi meleleh karena menyerap panas yang dihantarkan melalui wajan. Menyetrika baju. Konduksi terjadi pada permukaan setrika yang berbahan dasar logam. Tutup panci menjadi panas saat dipakai untuk menutup rebusan air. Rekomendasi Buku & Artikel Terkait Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
Siapa yang saat memasak pernah tidak sengaja memegang ujung wajan lalu tangan mulai terasa melepuh? Atau menyetrika baju yang kusut hingga licin dan rapi? Dalam fisika, hal-hal tersebut merupakan contoh perpindahan kalor secara konduksi. Hmm, apa itu perpindahan kalor? Apakah perpindahan kalor dapat dihitung? Tenang, artikel ini akan segera menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Hari ini kita akan membahas mulai dari pengertian kalor, macam-macam perpindahan kalor dalam fisika, rumus perpindahan kalor, hingga contoh soal dan pembahasannya. Jadi, jangan lewatkan pembahasan ini dan pastikan Anda membaca sampai selesai ya! Tersedia guru-guru Fisika terbaik5 38 ulasan Kursus pertama gratis!5 43 ulasan Kursus pertama gratis! 52 ulasan Kursus pertama gratis!5 43 ulasan Kursus pertama gratis! 47 ulasan Kursus pertama gratis! 50 ulasan Kursus pertama gratis!5 17 ulasan Kursus pertama gratis!5 9 ulasan Kursus pertama gratis!5 38 ulasan Kursus pertama gratis!5 43 ulasan Kursus pertama gratis! 52 ulasan Kursus pertama gratis!5 43 ulasan Kursus pertama gratis! 47 ulasan Kursus pertama gratis! 50 ulasan Kursus pertama gratis!5 17 ulasan Kursus pertama gratis!5 9 ulasan Kursus pertama gratis!MulaiApa Itu Kalor? Kalor adalah bentuk energi atau jumlah panas yang terdapat pada sebuah benda. Perpindahan kalor artinya kalor berpindah dari benda bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah. Meski begitu, tidak semua benda bisa menghantarkan panas dengan baik. Ada dua macam benda yang ada di sekeliling kita, yaitu benda konduktor dan isolator. Benda-benda yang bersifat konduktor dapat menghantarkan panas dengan baik, misalnya besi, timah, air, alumunium, tembaga, dsb. Sedangkan benda-benda bersifat isolator tidak dapat menghantarkan panas dengan baik, seperti kayu, plastik, kain, kertas, karet, dsb. Lalu apa pengertian dari besaran, satuan, dan dimensi? Macam-Macam Perpindahan Kalor Lalu, bagaimana cara kalor berpindah? Ada tiga macam perpindahan kalor, yaitu secara konduksi, konveksi, dan radiasi. Ketiganya sering kita temui dalam fenomena sehari-hari. Ketiga jenis tersebut juga memengaruhi cara menghitung perpindahan kalor dalam fisika. Konduksi Besi yang dipanaskan agar dapat dibentuk sesuai keinginan merupakan fenomena perpindahan kalor secara konduksi. Sumber Unsplash Konduksi adalah proses perpindahan kalor pada suatu zat tanpa disertai perpindahan partikel-partikel zat tersebut. Umumnya, konduksi terjadi pada zat padat yang bersifat konduktor dapat menghantarkan panas. Contoh konduksi adalah bila sendok stainless dicelupkan ke minuman panas, lama-kelamaan sendok akan menjadi panas. Itu karena ada beberapa ciri konduksi, yaitu Membutuhkan zat perantara medium. Harus bersentuhan. Terjadi pada zat padat. Perpindahan kalor tidak diikuti zat perantaranya. Pada fenomena ini, kalor berpindah dari bagian bersuhu tinggi ke bagian yang suhunya lebih rendah. Beberapa contoh perpindahan panas secara konduksi lainnya yang ada di sekitar kita adalah Mentega yang dipanaskan meleleh di wajan saat dipanaskan Ujung spatula saat memasak akan terasa panas karena bersentuhan dengan minyak panas Knalpot akan panas ketika mesin kendaraan dihidupkan Tutup panci terasa panas saat digunakan untuk memasak Rumus perpindahan kalor secara konduksi adalah Q/t = / l Keterangan k = konduktivitas termal W/ A = luas batang m² l = panjang batas m ΔT = perubahan suhu K Konveksi Balon udara dapat terbang ke angkasa karena adanya perpindahan kalor secara konveksi. Sumber Unsplash Konveksi adalah perpindahan kalor pada suatu zat yang disertai perpindahan partikel-partikel zat tersebut. Saat partikelnya berpindah dan mengakibatkan kalor merambat, terjadilah konveksi. Umumnya, konvensi terjadi pada fluida zat cair dan gas. Contoh perpindahan kalor secara konveksi adalah Gerakan naik dan turun kacang hijau, kedelai, dan lainnya pada saat dipanaskan. Terjadinya angin darat dan angin laut. Gerakan balon udara. Asap cerobong pabrik yang membumbung tinggi. Rumus perpindahan kalor secara konveksi yaitu Q/t = Keterangan h = koefisien konveksi W/ A = luas batang m² ΔT = perubahan suhu K Radiasi Panas sinar matahari dapat sampai ke bumi bahkan melalui ruang hampa adalah bukti bahwa radiasi tidak memerlukan zat perantara. Sumber Unsplash Radiasi melibatkan perpindahan panas dalam bentuk perambatan gelombang tanpa zat perantara. Karena tidak membutuhkan perantara, radiasi dapat terjadi di mana saja bahkan di udara, gas, atau ruang hampa. Panas matahari sampai ke bumi merupakan salah satu contoh radiasi. Perpindahan panasnya juga lebih cepat karena menggunakan gelombang elektromagnetik. Beberapa contoh perpindahan panas secara radiasi lainnya, yaitu Panas api unggun yang menghangatkan tubuh saat berkemah di daerah dingin. Mengeringkan pakaian dengan dijemur di bawah terik matahari. Menetaskan telur dengan lampu. Menggunakan baju hitam di siang hari yang menyebabkan tubuh terasa panas. Rumus perpindahan kalor secara radiasi yaitu Q/t = Keterangan = konstanta stefan boltzman 5,67x10⁻⁸ W/ A = luas batang m² e = emisitas 0 ≤ e ≤ 1 T = suhu K Apakah perpindahan kalor dapat diukur dengan jangka sorong? Contoh Soal dan Pembahasan Setelah memahami apa itu perpindahan kalor, tiga jenis perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-hari, dan rumus untuk menghitungnya. Kini saatnya Anda belajar langsung dari contoh soal dan pembahasan untuk mencari perpindahan panas suatu benda. Sebuah ruang dengan pendingin ruang AC memiliki kaca jendela yang luasnya 2,0 m x 1,75 m dan tebalnya 3,2 mm. Jika suhu pada permukaan dalam kaca 25 derajad celsius dan suhu pada permukaan luar kaca 31 derajad celsius, maka laju konduksi kalor yang masuk ke ruang itu adalah... konduktivitas termal kaca, k= 0,8 W/ Pembahasan Diketahui A = 2,0 m x 1,75 m = 3,5 m² d = 3,2 mm = 3,2 x 10⁻³ m k = 0,8 W/ ΔT = 31 – 25 = 6◦C Ditanya Q/t = ? Jawab Q/t = / d Q/t = 0,8 .3,5 .6/3,2 .10⁻³ = 5250 J Jadi, laju konduksi kalor adalah 5250 joule. Batang besi homogen salah satu ujungnya dipanasi. Besi itu memiliki luas penampang 17 cm² dan konduktivitas termal 4 x 10⁵ J/ panjang batang 1 m dan perbedaan suhu kedua ujungnya 30° Kalor yang merambat dalam batang besi selama 2 sekon adalah... Pembahasan Diketahui A = 17 cm² = 17 × 10⁻⁴ m² k = 4 × 10⁵ J/ L = 1 m ΔT = 30°C t = 2 s Ditanya Q = ? Jawab Q/t = Q = Q = 4×10⁵ .17×10⁻ Q = 4,08 × 10⁴ J Jadi, kalor yang merambat dalam batang besi adalah 4,08 × 10⁴ Joule. Nah, itulah pembahasan macam-macam perpindahan kalor beserta contohnya dalam kehidupan sehari-hari. Ternyata tanpa kita sadari, ada banyak perpindahan kalor yang terjadi di sekitar kita ya. Jika Anda tertarik dengan materi fisika, tidak ada salahnya memeriksa artikel-artikel kami lainnya tentang Fisika di website Superprof. Anda juga bisa menghubungi guru-guru Fisika berpengalaman di situs Superprof untuk les Fisika privat secara online maupun tatap muka. Selamat belajar!
IPA Suhu, Kalor, dan Perubahannya Daftar Materi Bab 1 Konduksi Konveksi Radiasi Latihan 1 Latihan 2 MATERI Konduksi Sobat Pintar!, kita akan belajar tentang Perpindahan Kalor Saat kamu menyetrika, setrika yang panas bersentuhan dengan kain yang kamu setrika. Kalor berpindah dari setrika ke kain. Perpindahan kalor seperti ini disebut konduksi. Perhatikan mekanisme perpindahan kalor secara konduksi pada Gambar dibawah ini. Konduksi merupakan perpindahan panas melalui bahan tanpa disertai perpindahan partikel-partikel bahan tersebut. Benda yang jenisnya berbeda memiliki kemampuan menghantarkan panas secara konduksi konduktivitas yang berbeda pula. Bahan yang mampu menghantarkan panas dengan baik disebut konduktor. Bahan yang menghantarkan panas dengan buruk disebut isolator. Kayu dan plastik termasuk isolator. Konveksi Yuk sekarang lanjut ke Konveksi Air merupakan konduktor yang buruk. Namun, ketika air bagian bawah dipanaskan ternyata air bagian atas juga ikut panas. Berarti, ada cara perpindahan panas yang lain pada air tersebut, yaitu konveksi. Saat air bagian bawah mendapatkan kalor dari pemanas, partikel air memuai sehingga menjadi lebih ringan dan bergerak naik dan digantikan dengan partikel air dingin dari bagian atas. Dengan cara ini, panas dari air bagian bawah berpindah bersama aliran air menuju bagian atas. Proses ini disebut konveksi. Pola aliran air membentuk arus konveksi. Konveksi adalah perpindahan kalor dari satu tempat ke tempat lain bersama dengan gerak partikel-partikel bendanya. Arus konveksi dapat kamu temui di pantai, berupa angin laut dan angin darat. Siang Hari Daratan lebih cepat panas daripada lautan kalor jenisnya kecil, udara di atas daratan ikut panas dan bergerak naik, digantikan oleh udara dari lautan. Dengan demikian, terjadilah angin laut. Malam Hari Daratan lebih cepat mendingin daripada lautan, udara di atas lautan lebih hangat dan bergerak naik, digantikan oleh udara dari daratan. Dengan demikian, terjadilah angin darat. Radiasi Yuk sekarang kita lanjut ke Radiasi Bayangkan saat kamu berjalan di tengah hari yang cerah. Kamu merasakan panasnya matahari pada mukamu. Bagaimana kalor dari matahari dapat sampai ke wajahmu? Bagaimana kalor dapat melalui jarak berjuta-juta kilometer dan melewati ruang hampa? Dalam ruang hampa tidak ada materi yang memindahkan kalor secara konduksi dan konveksi. Jadi, perpindahan kalor dari matahari sampai ke bumi dengan cara lain. Cara tersebut dinamakan radiasi. Radiasi adalah perpindahan kalor tanpa memerlukan medium. Radiasi Matahari Masuk ke Bumi Melewati Ruang Hampa atau Tanpa Medium 1. Pada saat kipas angin dinyalakan maka baling – baling yang berputar didalamnya akan membuat udara dingin bergulir ke tempat yang panas. Hal ini termasuk dalam perpindahan kalor jenis …. A. Konduksi B. Konveksi Alamiah C. Konveksi Paksa D. Radiasi JAWABAN BENAR PEMBAHASAN Dalam perpindahan kalor menggunakan kipas, perpindahan tidak terjadi secara alamiah sehingga kasus diatas termasuk dalam konveksi paksa. Fluida bergerak karena adanya alat yang digunakan untuk menggerakkan fluida tersebut, seperti kipas, pompa, blower dan sebagainya. 2. Perpindahan kalor tanpa memerlukan medium, merupakan pengertian dari perpindahan kalor secara ... A. radiasi B. konduksi C. konduktor D. konveksi JAWABAN BENAR PEMBAHASAN Radiasi adalah perpindahan kalor tanpa memerlukan medium
pernyataan yang tepat tentang perpindahan kalor saat menyetrika baju adalah